Donat Empuk

Tuesday, December 15, 2009

Sudah sering membuat donat tapi selalu saja adonannya kebasahan, walaupun ketika digoreng rasanya tetap enak. Mungkin waktu menguleninya yang kurang sehingga adonan belum sampai kalis dan menjadi lengket. Akhirnya setelah coba-coba dan modifikasi resep, saya temukan adonan donat yang pas. Saya modifikasi dari resep bu Siska Soewitomo di harian Republika. Ini dia bahan dan cara membuatnya.



Bahan:
500 g terigu protein sedang (segitiga)
12 g ragi instan (or 1 bungkus kadang ada juga yang 11g)
1 sdt baking powder
80 g gula pasir
2 sdm susu bubuk
1 sdt vanili bubuk
3 butir telur dikocok lepas
100 ml air dingin
1/2 sdt garam
80 g margarin

Cara Membuat:
  1. Campur terigu, ragi instan, baking powder, gula, susu bubuk dan vanili bubuk, aduk rata.
  2. Masukkan telur sedikit demi sedikit sampai tercampur rata.
  3. Lalu masukkan air dingin sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai setengah kalis.
  4. Masukkan garam dan margarin, uleni adonan sampai kalis. Kalis artinya adonan tidak menempel lagi pada wadah dan jika direnggangkan adonan tidak mudah robek.
  5. Diamkan adonan selama 30 menit.
  6. Pipihkan adonan dan bentuk dengan cetakan donat atau bisa juga bentuk bulat lalu dibolongi tengahnya.
  7. Goreng dengan minyak padat atau jika tidak punya bisa dengan minyak sayur biasa yang ditambahkan 1 sdm mentega putih.
  8. Sajikan dengan topping yang disukai, kalau saya menggunakan coklat putih cair yang ditaburi keju dan meses coklat.
Donat yang dihasilkan empuk meskipun tidak memakai kentang karena jumlah telur yang digunakan cukup banyak.

Read more...

Wedding Card

Monday, November 23, 2009

Prakarya Kertas dengan tema pernikahan/perkawinan kali ini saya membuat kartu. Kartunya sebenarnya sederhana, tapi ya kok baru bisa sempet ngumpulinnya mepet-mepet..;p Keasikan lihat karya yang lain..keren-keren..TOP deh.. ;)


Warna-warna untuk tema pernikahan ini semua saya suka. Akhirnya saya pilih ungu, oranye dan hijau (gradasi dari hijau tua) sebagai warna pada kartu.

Untuk membuat bunga hijau dan ungu saya menggunakan kertas lipat warna ungu dan hijau. Cincin dan bunga dari HVS krem dan oranye yang diquilling. Border kartu digambar dengan spidol ungu. Bagian dalam kartu saya buat tulisan love dari kertas lipat warna oranye yang dibentuk seperti hati.



Read more...

Buku Gambar dari Kertas Bekas

Thursday, September 17, 2009

Anak saya sangat menyukai menggambar kebetulan di rumah banyak kertas-kertas laporan yang sudah tidak terpakai menumpuk di meja. Agar lebih semangat menggambar kertas-kertas tersebut saya buatkan buku gambar dengan cover kereta api kesukaannya.



Pada prakarya kali ini saya aplikasikan kain felt dan pita kain pada sampul buku gambar dari kertas HVS bekas.

Berikut ini bahan, alat dan cara membuatnya.

Bahan:
  • Kertas HVS Bekas
  • Karton berwarna biru
  • Kertas krep hijau dan hijau muda
  • Kertas warna
  • Kain felt warna-warni
  • Pita kain warna hijau muda dan tua
  • Penjepit ulir plastik
  • Kancing kuning
  • Stiker abjad
Alat:
  • Gunting
  • Cutter
  • Lem Kertas
  • Lem UHU
  • Pelubang kertas
Cara Membuat:
  • Potong kertas HVS bekas menjadi setengahnya, lalu potong juga karton biru seukuran dengan kertas HVS yang sudah dipotong sebanyak 2 lembar.
  • Lubangi kertas HVS dan karton sesuai dengan ulir pada penjepit.
  • Masukkan kertas pada penjepit ulir, dengan susunan karton biru di bagian depan dan belakang sebagai sampul buku, lalu kertas HVS di bagian tengah dengan arah kertas yang belum terpakai berada di depan.
  • Karton biru sebagai cover depan dihias dengan gambar kereta api.
  • Buat bukit dari kertas krep warna hijau dan hijau muda, lalu tempeli dengan lem kertas.
  • Buat rel kereta dari kertas berwarna dan ditempel di atas kertas krep.

  • Buat kereta api dan asapnya, batang pohon, dan awan dari kain felt lalu ditempel dengan lem UHU.
  • Tempel kancing kuning untuk matahari, lalu beri sinar dari kain felt.
  • Untuk dedaunan pada pohon dibuat dari pita kain kecil yang disimpul dan dipotong pendek, kemudian ditempeli di atas batang pohon.
  • Terakhir tempeli stiker abjad pada kereta api.



Read more...

Summer Time

Wednesday, August 12, 2009

Ini adalah kali pertama saya mengikuti prakarya kertas yang diadakan oleh mba Dian. Sudah lama saya hanya mengamati saja. Seneng banget lihat hasil karya Prakarya punya mba Dian, Tascha dan yang lain. Kreatif, manis, keren.. Suka mbatin kok masih sempet-sempetnya yah ngerjain prakarya sebagus dan seindah itu.. padahal kalau mbaca blog beliau-beliau ini semua kan sibuk-sibuk juga ya..Makanya saya bertekad untuk bisa ikut prakarya kertas ini untuk melatih tangan saya yang kaku..hehe.. Jadi begitu diumumin Prakarya Kertas 17: Summer Time. Sudah jauh-jauh hari cari ide untuk langsung buat prakaryanya. Kalau dulu sih cuma ide doang, tapi ga langsung diaplikasikan menjadi prakarya makanya ga sempet dan telat terus.. walaupun sekarang sebenarnya sudah hampir mepet juga..



Untuk Prakarya ini, saya membuat kartu dengan gambar meja taman yang di atasnya diletakkan jus orange, es krim dan buah stroberi. Saya membuatnya dengan teknik quilling dan kolase.

Bahan: Karton hijau untuk kartu, karton putih, HVS berwarna(merah,hijau,kuning,oranye,dll)
Alat: cutter, penggaris, gunting, lem, tusuk gigi, pensil

Pertama, saya menbuat sketsa di karton putih, gambar meja taman berpayung. Lalu gunting HVS berwarna untuk menempel bagian dasar, seperti: biru untuk langit dan hijau untuk belakang meja taman, baru ditempelkan bagian meja taman dengan detail-detailnya. Setelah itu bagian payung meja diisi dengan kertas yang diquilling. Begitu pula pernak-pernik yang ada di meja taman dibuat dengan teknik quilling.

Kedua, karton putih yang sudah terisi tersebut ditempelkan ke atas karton hijau yang digunting diujung-ujungnya membentuk sulur.

Ketiga, tinggal jeprat-jepret akhirnya jadilah Kartu bertema Summer Time.

Read more...

Seminar kesehatan anak di BOGOR

Tuesday, April 07, 2009

Hamil...kok banyak MITOS, mana yang BENAR?
Sering PANIK kalau anak SAKIT?
Pusing karena BIAYA ke dokter SELANGIT?
Ingin anak SEHAT dan CERDAS?
Yuuk Belajar jadi SMART PARENTS

Menjadi orangtua adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta, sekaligus merupakan tantangan terbesar dalam hidup. Terlebih bila buah hati tercinta sakit! Pengetahuan yang komprehensif tentang kesehatan anak merupakan salah satu bekal bagi orangtua untuk mampu berpikir dan bertindak secara rasional.

Untuk itu, Yayasan Orangtua Peduli kembali mengadakan Program Edukasi Kesehatan Anak untuk Orangtua (PESAT) di Bogor. Kegiatan ini dilaksanakan dibawah bimbingan dr.Purnamawati, SpAk, MMPed dan didukung oleh WHO (World Health Organization) Indonesia.

Adapun rincian acaranya, sebagai berikut :

Sesi I - 16 Mei 2009

Topik 1: Kehamilan dan Tatalaksana Bayi Baru Lahir
Kualitas tumbuh kembang anak sudah ditentukan sejak masa kehamilan. Apa yang seharusnya dilakukan selama Ibu hamil dalam rangka mengoptimalkan tumbuh kembang tersebut? Tes apa saja yang dilakukan pada bayi baru lahir? Temukan jawabannya disini.

Topik 2: Demam, Demam Berdarah dan Kejang Demam
Kapan saat yang tepat untuk memberikan obat penurun demam? Berbahayakah kejang demam? Perlukah setiap anak demam diberi obat anti kejang? Bagaimana mengetahui gejala demam berdarah sejak dini? Ikuti semua penjelasannya dan tatalaksana penanganan secara rasional pada sesi ini

Topik 3: Pertumbuhan Anak
Apakah anak gemuk itu pasti sehat? Apakah anak yang cenderung kurus itu pasti kurang gizi? Bagaimana cara membaca growth chart yang benar? Apakah Body Mass Index? Dan apa fungsinya? Mari menilai pertumbuhan anak dengan bijak.

Sesi II - 17 Mei 2009

Topik 1: ASI dan Menyusui
ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Mengapa ASI eksklusif selama 6 bulan itu penting? Apa saja kiat sukses ASI eksklusif? Mungkinkah ASI eksklusif bagi ibu bekerja? Apa saja masalah seputar ASI dan menyusui? Temukan jawabannya di sesi ini.

Topik 2: Kegawatdaruratan Pada Anak
Apa yang harus kita lakukan bila anak tersiram air panas? Anak jatuh? Temukan cara penanganannya yang tepat di sesi ini.

Topik 3: Batuk, Pilek dan Asma

Batuk, pilek (Common colds) adalah beberapa penyakit yang sering diderita anak-anak. Kebanyakan penyakit anak disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukah kita tata laksana yang tepat?

Sesi III – 6 Juni 2009

Topik 1: MPASI (Makanan Pendamping ASI)
Bagaimana cara terbaik memperkenalkan makanan padat? Bingung ketika anak melancarkan gerakan tutup mulut? Pusing karena anak sulit minum susu? Seperti apa konsep pemberian makan yang baik pada anak?

Topik 2: Diare, Muntah, dan Sakit Perut Berulang
Diare, muntah dan sakit perut berulang adalah beberapa penyakit yang sering diderita anak-anak. Kebanyakan penyakit anak tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Sudah tahukah kita tata laksana yang tepat? Does my child really need drugs?

Topik 3: Imunisasi dan Penyakit yang Dicegahnya
Bagaimana kerja vaksin dalam melindungi tubuh? Apakah imunisasi memilii efek samping? Apa yang dimaksud catch-up immunization? Penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan imunisasi?

Sesi IV – 7 Juni 2009

Topik 1: Perkembangan Anak
Bagaimana menilai perkembangan anak dengan bijak dan objektif? Bagaimana memberi stimulasi dini yang tepat pada anak? Bagaimana menangani perilaku tantrum anak?

Topik 2: TBC pada Anak

Flek paru-paru = TBC, benarkah? Tahukah kita bahwa menegakkan diagnosa TBC pada anak itu sulit? Overdiagnosed of TB berkonsekuensi anak harus rutin minum obat anti TBC yang akan berefek pada fungsi kerja hatinya. Temukan penjelasan yang sebenarnya tentang TBC pada sesi ini.

Topik 3: Penggunaan Obat dan Antibiotik yang Rasional (Rational Use of Medicine)
Kenapa harus menggunakan obat secara rasional? Bukankah dokter telah meresepkan yang terbaik untuk pasiennya? Apakah setiap gejala penyakit harus diobati (a pill for an ill)? Perlukah kita mengetahui efek samping obat? Apa beda obat paten dan obat generik? Kapan saat yang tepat untuk mengonsumsi antibiotik dan tatalaksana pemakaiannya?

WAKTU & TEMPAT :
09.00 - 14.00 WIB di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Jl. Juanda no. 10, Bogor.

PENDAFTARAN CALON PESERTA

Via Email

Calon peserta dapat mengirimkan email ke pesatbgr@gmail.com dengan menyertakan biodata diri dengan format sebagai berikut :

DATA PESERTA

Nama : ………………………………………………….

Suami / Istri (untuk Peserta Pasutri) : ………………….

Nama Anak / Tanggal Lahir :

(1) ………………………………..

(2) ………………………………..

Alamat Rumah : …………………………………………

Telepon Rumah : ………………………………………..

Handphone : …………………………………………….
Alamat email yang aktif digunakan : ...............................................

BIAYA

EARLY BIRD (Berlaku sampai tanggal 15 April 2009)
Peserta PAKET (4 sesi):
Rp. 185.000,- per orang atau Rp. 345.000,- untuk pasangan suami istri
Peserta LEPASAN (per sesi):
Rp. 55.000,-per orang atau Rp 100.000 per pasangan

Biaya Normal :
Peserta PAKET (4 sesi):
Rp. 225.000,- per orang atau Rp. 405.000,- untuk pasangan suami istri
Peserta LEPASAN (per sesi):
Rp. 70.000,-per orang atau Rp 125.000 per pasangan

Biaya tersebut akan digunakan sebagai pengganti penggandaan makalah, seminar kit, snack dan makan siang peserta.

Pertanyaan mengenai teknis serta informasi lebih lanjut silakan hubungi :
pesatbgr@gmail.com

Pendaftaran melalui milis tidak dilayani.

Tempat terbatas.
Salam hangat,

Panitia PESAT 2 BOGOR

Read more...

Menghadapi Anak Sakit

Saturday, February 28, 2009

Pernahkah Teman bingung ketika anak sakit harus berbuat apa? Yang paling banyak dilakukan Orangtua mungkin langsung membawanya ke dokter. Lalu apakah jika anak mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek juga langsung diperiksa ke dokter? Saya dulu juga seperti itu, bingung harus berbuat apa ketika anak mengalami demam. Dari buku-buku kesehatan yang saya baca jika anak demam sebaiknya dikompres air hangat, dipakaikan pakaian yang tipis dan beri cairan (minuman, ASI) yang banyak. Itu tok' yang saya tahu, tidak tahu suhu demam yang patut diwaspadai dan pada praktiknya tidak semudah seperti yang dibaca pada buku. Apalagi ketika anak demam anak menjadi rewel dan biasanya membuat orangtua seperti saya menjadi panik.

Karena panik badan anak masih juga panas meskipun sudah diberi obat penurun panas akhirnya esok harinya kami memutuskan membawanya ke dokter spesialis anak. Dari rumah saya sudah mewanti-wanti suami agar anak kami tidak diberi antibiotik. Ketika kami mengutarakan keinginan kami agar anak tidak diberi obat yang keras dan tidak diberi antibiotik, apa kata sang dokter "Emang mau dikasih obat apa?". Loh kok malah balik bertanya. Melihat tampang kami yang kebingung tidak bisa menjawab pertanyaanya, sang dokter dengan acuhnya tetap menuliskan resep dan memberikannya kepada kami. Selesai.

Tidak ada informasi apapun yang bisa kami dapatkan dari sang dokter, apa yang harus kami lakukan, pulang dengan membawa tanda tanya besar dan secarik resep yang jelas-jelas tertulis obat jenis antibiotik. Karena pengetahuan kami tentang kesehatan memang minim kami tetap menebus obat yang diresepkan sang dokter itu..dan obat yang diresepkan itu memang ada antibiotiknya berupa sirup. Untungnya saya hanya memberikan sekali kepada anak saya lalu tidak memberikannya lagi -walaupun setelahnya saya merasa bersalah karena telah memberinya antibiotik. Saya hanya mencoba meminumkan obat penurun panas ketika panas tubuhnya meningkat, dan memang dalam waktu hanya lima menit panasnya mulai menurun tapi tidak sampai dua jam panas kembali. Untuknya saya masih berpikir rasional, jika saya terus-menerus memberinya obat penurun panas jika badannya panas maka harus berapa banyak obat yang lagi saya berikan? Saya takut anak saya malah badannya keracunan obat. Akhirnya saya hentikan dan mencoba dengan mengelap badannya dengan air hangat dan mengompresnya juga memberinya ASI. Alhamdulillah meskipun sakit anak saya tetap minum ASI dan justru makin banyak ketika demam. Setelah hampir dua hari demam, ibu saya baru teringat kalau orang dahulu suka meminumkan air kelapa hijau untuk mengobati keracunan. Tidak ada salahnya dicoba untuk anak saya yang saat itu sudah berumur 8 bulan. Kebetulan kami memiliki pohon kelapa hijau di rumah. Ketika dicoba diberikan pada anak saya, dia menyukainya dan meminumnya hampir satu gelas besar.

Alhamdulillah malamnya suhu badannya mulai turun dan banyak berkeringat. Esoknya di sebagian kepala anak keluar ruam-ruam merah seperti campak. Entah karena air kelapa hijau atau memang pertahanan tubuhnya sudah mulai kembali normal.
Memang menjadi orangtua harus terus belajar, bahkan ketika anak sakit itu menjadi pembelajaran bagi orangtua bagaimana menghadapi anak sakit. Bagi saya sendiri yang harus dilakukan ketika anak sakit, pertama berusaha berpikir rasional, tidak panik. Dengan berusaha berpikir jernih kita dapat mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada anak kita, apakah sakitnya berat atau sakit yang biasa terjadi akibat perubahan musim seperti flu sehinga kita bisa memutuskan perlu tidaknya ke dokter. Kedua sebagai muslim saya percaya dengan kekuatan doa dan dengan banyak membaca bacaan-bacaan doa yang telah dituntunkan Rasulullah selain membuat kita sebagai orangtua menjadi tenang juga membuat anak ikut tenang. Ketiga menerapkan apa didapat dari buku atau seminar tentang kesehatan, seperti apa yang harus dilakukan untuk sakit seperti demam yaitu mengompres hangat dan memberinya banyak minum. Keempat selama ada substitusi dari tanaman obat keluarga lebih baik diberikan daripada langsung obat kimia yang lebih banyak efek sampingnya. Karena anak masih minum ASI maka lebih mudah lagi. Tanaman obat yang sudah diseduh saya minum, sehingga ASI sudah mengandung obat dari toga (tanaman obat keluarga) tersebut.

Mulai dari kejadian itu saya mulai mencari-cari informasi kesehatan dan kebetulan di Bogor diadakan seminar kesehatan yang diadakan Yayasan Orangtua Peduli (YOP) yaitu Paket Edukasi Kesehatan Anak untuk Orang Tua (PESAT). Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari seminar setengah hari itu. Mulai dari menghadapi anak yang sakit, tentang layanan kesehatan, imunisasi, tentang antibiotik, menghitung jumlah obat penurun panas yang mesti diberikan kepada anak disesuaikan berat badannya, kapan anak harus dibawa ke dokter , sampai perlu tidaknya anak dibawa ke dokter anak.

Dari seminar itu saya juga tahu kalau demam adalah alarm kondisi tubuh sekaligus pembasmi kuman atau virus penyebab infeksi. Jika anak demam pun kita tidak perlu terburu-buru menurunkannya tergantung kondisi anak. Bila anak demam tapi masih bisa berlari-lari, ceria maka tidak perlu diberikan obat penurun panas. Tapi, jika anak menjadi lesu, rewel maka bisa digunakan parasetamol itupun dengan takaran yang sesuai dengan berat badannya.

Pada seminar itu juga dijelaskan kalau anak batuk, pilek karena flu atau salesma ternyata tidak perlu ke dokter dan obat. Apalagi penyakit-penyakit tersebut disebabkan virus yang tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik. Yang dibutuhkan adalah istirahat yang cukup, perbanyak cairan, banyak makan makanan bergizi dan diberikan makanan yang menghangatkan seperti sup.

Tahun ini YOP akan mengadakan seminar PESAT Bogor kembali, tentunya dengan topik-topik yang lebih menarik dan informatif. Bagi orangtua yang tinggal di Bogor ayo kita ikut seminar PESAT ini agar lebih siap menghadapi anak dalam keadaan apapun.. Menjadi Orangtua memang harus terus belajar sampai kapanpun.. karena belajar merupakan salah satu bentuk cinta kita untuk anak..:)

Read more...

Mengisi Blog itu Ternyata (tidak) Mudah

Thursday, January 22, 2009

Ternyata mengisi blog dengan tulisan-tulisan original sendiri itu tidak semudah yang saya bayangkan. Saya pikir dengan memiliki blog kemampuan menulis saya dapat meningkat dengan berlatih menulis di blog pribadi. Tapi banyak saja alasan yang saya lontarkan jika mengapa sampai sekarang tulisan-tulisan saya jarang muncul di blog. Alasan yang paling logis dan sering saja jadikan kambing hitam yaitu sibuk sebagai FTM, belum lagi anak saya yang hobi sekali menyabotase kegemaran saya di depan komputer dengan meminta game balap mobil atau motor.

Makanya mungkin alasan itu yang buat saya ogah untuk berlama-lama di depan komputer kalau anak saya sedang alert. Atau mungkin memang seperti kata-kata saya tadi hanya kambing hitam saya saja untuk mencari alasan mangkir tidak juga mengisi blog. Padahal banyak sekali ide-ide tulisan yang berseliweran di dalam otak saya yang rasanya sudah overload sampai-sampai ide-ide itu lenyap begitu saja.

Atau mungkin saya belum siap memiliki blog, karena memiliki blog sama seperti mengurus anak -kalau boleh didramatisir- yang perlu dirawat, diberi makan (tulisan), diperhatikan dan diurus. Bahkan dalam satu bulan (malah pernah hampir tahunan) saya tidak menengoknya dengan mengisi tulisan sekalipun. Salahnya saya terlalu mementingkan untuk mencari-cari template yang bagus sampai tidak mengingat bahwa yang lebih penting dari sebuah blog adalah isi tulisan pada blog yang memberi nyawa suatu blog.

Anehnya jika menulis diary, saya dapat dengan suksesnya menulis lancar seperti tanpa berpikir.. mungkin karena tulisan-tulisan dalam diary lebih bersifat pribadi dan merupakan ungkapan perasaan emosional saya sehingga dapat dengan mudahnya saya tuliskan. Kalau menulis di blog saya merasa tulisan yang saya keluarkan mesti menggunakan kata-kata yang baik dan benar. Walaupun ada juga orang yang berpikir kalau tulisan blog terserah dengan apa yang ingin disampaikan si pemilik blog dong, it's OK. Tapi saya merasa tulisan-tulisan yang saya keluarkan harus benar-benar sudah disunting dan menurut saya sudah baik. Walaupun hasil tulisannya belum tentu baik bagi orang lain, setidaknya baik bagi saya. Perfeksionis, mungkin itu juga yang membuat saya agak kesulitan memulai menuangkan ide tulisan karena terlalu mementingkan aturan-aturan bahasa. Padahal menurut para pakar tulis menulis kiat untuk mulai menulis adalah langsung mulai menulis!

Untuk itu, resolusi saya mulai bulan ini adalah mulai merawat dan mengurus blog ini agar memiliki nyawa dengan tulisan. Doakan ya..


Read more...

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Newspaper II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP